
Ciputat, Iagurasi.com– Sesuai visi misi. Visi kita ingin menjadi alah satu sekolah unggulan di nasional dan Internasional. “Kami tidak mau hanya berhenti pada visi, tapi harus sampai pada implementasi. Seperti Syarif Hidayatullah dan Edi bulan februari ini akan kami kirim untuk menghadiri Call for Paper International Conference supaya mereka berani berlaga di dunia international,” ungkap Direktur Pascasarjana STIE Ganesha Dr. Erna Widodo, S.S, M.M dalam acara Lepas Sambut Alumni Magister Manajemen STIE Ganesha bertema “Together in Harmony, One Team One Mission, United for Growth of STIE Ganesha”, Sabtu (18/1/2020), di Kampus STIE Ganesha, Ciputat Tangerang.
Kemudian bulan april awal kami akan membawa 12 pembicara untuk ditarungkan dalam satu seminar colloquium “Jadi kita betul-betul implementasi dalam dunia internasional,” terangnya.
Kita juga, sambungnya, mencoba sekarang menciptakan kaum milenial agar tidak terjadi gab karena saat ini sudah tua-tua. Akan tetapi salah kami yang tua tua ini tidak hiklas untuk mundur, kami ingin selalu eksis.
Nah.! padahal itu sebenarnya post power sindrome. Jika kita melemah kita harus cepat mengangkat yang baru, dan harus ada yang menseponsori untuk ikhlas, makanya saya ciptakan anak milenial.
“Namun kita melihat banyak sarjana yang tak bisa kerja, padahal ia melihat sebenarnya anak-anak milenial ada 2 saja, yaitu satu diberi kesempatan, yang kedua adalah kemauan. “Klo kemampuan mereka mampu. Namun klo mampu tidak diberi kesempatan maka tidak terlaksana. Tapi klo ada kemauan dan kesempatan diberikan, otomatis nanti bisa dibimbing,” katanya.
Masalahnya lagi, lanjut Erna, yang membimbing ini terkadang tidak selalu ikhlas melepaskan ilmu-ilmunya. “Kami mencoba ini jangan sampai terjadi. Apalagi kita menghadapi revolusi 4.0, dan sebentar lagi akan masuk 5.0, Jagan sampai mendadak, karena itu semua dah pasti. Biasanya kita kan selalu mendadak, itu kan yang tidak boleh, maka generasi penerus harus tanggap, apa sih yang harus terjadi,” jelasnya.
Menurut Direktur Pascasarjana STIE Ganesha mengemukakan kita dari latar belakang berbeda, pasti berfikir berbeda, ada yang sudah siap ada yang belum siap, itu hal biasa. Tetapi yang penting, katanya, segera menyamakan langkah, karena mau tidak mau kita menghadapi dunia yang terus berubah.